Senin, 12 Januari 2015

PEDANG ORGANISASI

JANUARI 2015.

Jika boleh jujur saya tidak ingin terjun kesana karena saya tahu mungkin itu bukanlah urusan saya. namun, apalah daya ketika sebagian besar ingin saya terus untuk melanjutkan perjuangan. ketika saya ingin menjadi penonton ada rasa kesal ketika para pemain inti tidak memberikan usaha yang maksimal.
ditambah tuntutan dari pihak pihak tertentu yang terus berbagi dan berharap saya bergerak.
pihak pihak tertentu itu bukanlah orang yang saya anggap biasa akan tetapi status mereka saja di atas mahasiswa.
berharap akan ada regenerasi secepatnya.

Dalam dunia organisasi ada hal yang mesti kita ketahui, bahwa organisasi bukan hanyalah sebagai Event Oraganizer saja akan tetapi organisasi adalah pengawal kebijakan.
makna pengawal kebijakan disini bukanlah sebagai sok pahlawan, menghambat kemajuan, ataupun sebagai jagoan. akan tetapi ini adalah sebuah gerakan yang mampu menjaga kita tetap ada pada jalur yang benar berdasarkan landasan yang ada sehingga pejabat di atas tetap memajukan perahunya tanpa merugikan pihak lain karena melupakan dasar-dasar yang ada.
namun, menjadi pengawal kebijakan juga banyak mendapatkan resiko. mungkin dan mungkin akan banyak mangalami kesulitan nanti.
kolaborasi yang indah yaitu kita mampu menjadi event oraganizer namun kita tetap berani menjaga kebijakan.
memberikan pemikiran sebagai solusi atas permasalahan permasalahan yang mencuat sehingga perahu akan tetap maju tanpa mengalami gesekan yang salah.

kolaborasi yang indah antara pemimpin yang mengawal kebijakan dan event organizer adalah seperti Bang Riyan (Ketua SEMA FTK/ Gubernur FTK) dan Bang Mutoi (Wakil Ketua SEMA FTK/ Gubernur FTK).
Bang Riyan sosok yang idealisnya dikolaborasi dalam keberanian sehingga mengawal kebijakan adalah hal yang mengasyikkan ketika saya bersama beliau. begitu  Bang Mutoi juga seperti yang disampaikan oleh Bang Riyan adalah seorang yang memberikan konstribusi yang mantap dalam pengadaan kegiatan FTK.

Lantas perbedaan seperti di atas mesti akan menjadi kolaborasi yang baik bukan justru menjadi GAP di antara pemimpin.

Berharap kedepan akan terus ada kolaborasi yang lebih baik lagi baik dalam pemimpin tingkat institut ataupun Ketua HMJ sekalipun.

Perbedaan Tersebut laksana Pedang. Mampu menjadi senjata jika dimanfaatkan dengan baik atau justru alat bunuh diri jika salah dalam menggunakannya.

BELI RIYADI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar