Minggu, 03 November 2013


TERMODINAMIKA
                                                       
Beli Riyadi 1111090087, Mutiara Indah Sari : 11110900, Erina Septiana   :1111090089,
Ridwan: 11110900, Erda Sevita Sari : 11110900 , Septa Handayani: 1111090078,
Fitri Anggi M: 1111090094, Ulyanti Suraimah H: 1111090068

04 NOVEMBER 2013                      
ABSTRAK
Dalam dunia modern ini perkembangan pesat tidak bisa dihindari sehingga semakin menunjukkan arah keterhubungan antara satu cabang dengan cabang lainnya dalam ilmu fisika. Hal ini terjadi juga antara topik bahasan termodinamika dengan cabang fisika lainnya yaitu fisika statistik. Termodinamika harus dikuasai secara baik secara totalitas apalagi dalam pengertian, tujuan, dan macam-macam pendekatannya.

Kata kunci: Fisika _ Statistik _ Fisika Statistik _ Termodinamika _ Pendekatan Termodinamika

PENDAHULUAN
A.    Latar  Belakang
Dengan melihat nama ”Fisika Statistik”, kita dapat mengamati bahwa ada dua komponen yang penting yaitu ”fisika” yang berkaitan dengan dinamika atom atau molekul, pada khususnya dengan energi dan ”statistik” yang berhubungan dengan konsep peluang atau probabilitas. Kita tidak mungkin bisa mengetahui dinamika atau energi satu molekul tertentu, yang kita bisa lakukan adalah mengetahui peluang atau probabilitas suatu molekul memiliki energi tertentu. Konsep penentuan probabilitas dari energi molekul-molekul yang mendasari fisika statistik. Setelah mengetahui probabilitasnya, nilai rata-rata sistem merupakan nilai variabel-variabel termodinamika. Aliran konsep penting dalam fisika statistik ditunjukkan pada Gambar 1.1
STATISTIK
 
FISIKA
 
                                                                             

 











Hubungan antara sifat-sifat termodinamika suatu sistem akan dijelaskan dan diinterpretasikan oleh fisika statistik yang menyediakan teori atom atau molekul. Dengan kata lain, persamaan-persamaan termodinamika bisa diturunkan dari fisika statistik dengan mempertimbangkan dinamika mikroskopik.
Oleh sebab itu, berdasarkan pemaparan diatas sebelum memasuki dunia fisika statistik maka harus dikuasai terlebih dahulu tentang termodinamika sehingga kami tertarik untuk membuat jurnal termodinamika ini.
B.     Rumusan Masalah
Ø  Apa pengertian Termodinamika?
Ø  Apa tujuan Termodinamika?
Ø  Apa macam-macam pendekatan termodinamika serta komponen-komponennya?
C.     Metode
Metode yang kami gunakan adalah metode Studi Kepustakaan, Studi Kepustakaan yaitu mengadakan penelitian dengan cara mempelajari dan membaca literatur-literatur yang ada hubungannya dengan permasalahan yang menjadi obyek penelitian.
Adapun buku yang digunakan dalam metode studi pustaka adalah:
Ø  Termodinamika Tehnik edisi 4 oleh J michael Moran
Ø  Fisika Universitas edisi 10 oleh Hugh D Young dan Rogert A Frieedman
Ø  Konsep-konsep Inti jilid 2 edisi 3 oleh Raimond Chang
Ø  Prinsip-prinsip Kimia Modern oleh David W Oxtobi, H P Gails

PEMBAHASAN


A.    Pengertian Termodinamika

Termodinamika adalah satu cabang fisika teoritik yang berkaitan dengan hukum-hukum pergerakan panas,dan perubahan dari panas menjadi bentuk-bentuk energi yang lain.Istilah ini diturunkan dari bahasa yunani Therme (panas) dan dynamis (gaya).Cabang ilmu ini berdasarkan pada dua prinsip dasar yang aslinya diturunkan dari eksperimen,tapi kinidianggapsebagaiaksiom.
Prinsip pertama adalah hukum  kekekalan energi,yang mengambil bentuk hukum kesetaraan panas dan kerja.Prinsip yang kedua menyatakan bahwa panas itu sendiri tidak dapat mengalir dari benda yang lebih dingin ke benda yang lebih panas tanpa adanya perubahan dikedua benda tersebut.


B.      Tujuan termodinamika
Tujuan termodinamika adalah mencari hwidya57physicsedu.wordpress.comubungan umum antara koordinat termodinamik yang taat asas dengan hukum pokok termodinamika.
Secara umum Termodinamika dapat dimanfaatkan untuk:

1.      Menjelaskan kerja beberapa sistem termodinamis.
2.      Menjelaskan mengapa suatu sistem termodinamis tidak bekerja sesuai dengan yang diharapkan.
3.      Menjelaskan mengapa suatu sistem termodinamis sama sekali tidak mungkin dapat bekerja.
4.       Landasan teoritis para Insinyur perencana dalam mendisain suatu sistem termodinamis; misalnya: motor bakar, pompa termal, motor roket, pusat pembangkit tenaga listrik, turbin gas, mesin pendingin, kabel transmisi superkonduktor, LASER daya tinggi, dan mesin pemanas surya.




Termodinamika memusatkan perhatiannya pada faham mengenai:
1.      Ketetapan energi.
2.       Ketetapan entropi, dalam arti, proses yang menghasilkan entropi mungkin dapat terjadi, namun proses yang menghapuskan entropi mustahil terjadi.
3.      Entropi yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah daya berguna maksimum yang dapat diperoleh dari berbagai sumber energi untuk melakukan.

Ø Cabang-cabang Termodinamika
a)      Termodinamika Klassik:
Pandangan transfer energi dan kerja dalam sistem makroskopis, tanpa, memperhatikan interaksi dan gaya antar individual partikel (mikroskopik).

b)        Termodinamika Statistik
      Melihat prilaku secara mikroskopik, menjelaskan hubungan energi  berdasarkan sifat-sifat statistik dari sejumlah besar atom/molekul dan  bergantung pada implikasi Mekanika Kuantum.

c)        Termodinamika Kimia
     Fokus pada transfer energi dalam reaksi Kimia dan kerja pada sistem  Kimia.
d)       Termodinamika Teknik
        Pemanfaatan Termodinamika pada beberapa mesin pan    dan proses-  proses yang menyangkut transfer energi. Stasiun tenaga nuklir, sistem pemercepat roket. Pada kenyataannya, sains Termodinamika mulai berkembang pada awal abad ke-19 untuk memperbaiki efisiensi mesin uap.
Pendekatan Termodinamika
  1. Makroskopik
  2. Mikroskopik
  3. Statistik

a.        Makroskopik
Uraian suatu sistem dengan menggunakan beberapa sifat yang dapat diukur  sebagai koordinat makroskopik misalnya:
Ø  Komposisi
Ø  Volume sistem
Ø  Tekanan gas
Ø  Temperatur
Ciri Khas Koordinat Makroskopik
Ø  Koordinat ini tidak menyangkut pengandaian khusus mengenai struktur materi.
Ø  Jumlah koordinatnya sedikit
Ø  Koordinat ini dipilih melalui daya terima indera kita scara langsung.
Ø  Pada umumnya koordinat ini dapat diukur secara langsung .Pendekatan ini digunakan dalam termodinamika klasik.

b.      Mikroskopik
Untuk menentukan kedudukan satu molekul gas misalnya dalam 3 koordinat, demikian pula kecepatannya.
Ciri khas mikroskopik yaitu:
Ø  Terdapat pengandaian secara struktur materi, yaitu molekul dianggap ada.
Ø  Banyak kuantitas yang harus diperinci
Ø  Kuantitas yang diperinci tidak berdasarkan penerimaan indera kita
Ø  Kuantitas ini tidak bisa diukur.
Kedua pandangan di atas terdapat hubungan, walaupun sepintas kelihatan sangat berbeda.
contoh : kuantitas mikroskopik tekanan adalah perubahan momentum rata-rata yang ditimbulkan oleh tumbukan molekular pada bidang yang luasnya satu satuan.
Tekanan dirasakan oleh indera kita, dialami, diukur dan dipakal lama sebelum fisikawan mempunyai alasan untuk percaya adanya dampak molekular. Jika teori molekular diubah konsep tekanan tetap bertahan dan akan tetap berarti sama untuk setiap orang yang normal (teori) .

c.       Statistik
            Didasarkan pada statistika dan teori probabilitas, misal mencari rata-rata semua molekul, kecepatannya. Digunakan pada :
Ø  Teori kinetik gas
Ø  Mekanika statistik dan
Ø  Termodinamika statistik

  Koordinat mekanis
            Sebagai contohnya yaitu Benda tegar
Pandangan makroskopik bahwa hanya aspek eksternal dan benda tegar yang perlu ditinjau. Kedudukan pusat massa diperinci terhadap sumbu koordinat pada waktu tertentu. Kedudukan dan waktu serta kombinasi keduanya, misalnya kecepatan, membentuk beberapa kuantitas makroskopik yang dipakai dalam mekanika dan disebut koordinat mekanis. Koordinat mekanis dipakal untuk menentukan energi potensial dan kinetik benda-tegar terhadap sumbu koordinat, yaitu energm kinetik dan potensial benda secara keseluruhan.
Kedua jenis energi ini merupakan energi eksternal atau energi mekanis benda tegar. Tujuan mekanika adalah menentukan hubungan antara koordinat kedudukan dan waktu, yang taat asas dengan hukum gerak Newton.

  Koordinat Termodinamika
            Dalam termodinamika, perhatian ditujukan pada bagian dalam suatu sistem. Pandangan makroskopik digunakan dan tekanan diletakkan pada kuantitas makroskopik yang berkaitan dengan keadaan internal sistem disebut koordinat termodinamik. Koordinat seperti ini menentukan energi internal suatu sistem.

  Sistem, Proses, Siklus Termodinamika
Dalam sistem ada beberapa komponen sistem yaitu
1.      Sistem Bagian yang dipisahkan (dalam pikiran) yang merupakan pusat perhatian.
Contoh : Es terapung di atas air maka es disebut sistem.
2.      Lingkungan  segala sesuatu di luar sistem yang mempengaruhi kelakuan sistem secara langsung.

Dalam thermodinamika ada dua jenis sistem, yaitu sistem tertutup dan sistem terbuka. Dalam sistem tertutup masa dari sistem yang dianalisis tetap dan tidak ada masa keluar dari sistem atau masuk ke dalam sistem, tetapi volumenya bisa berubah.
Yang dapat keluar masuk sistem tertutup adalah energi dalam bentuk panas atau kerja. Contoh sistem tertutup adalah suatu balon udara yang dipanaskan, dimana masa udara didalam balon tetap, tetapi volumenya berubah, dan energi panas masuk ke dalam masa udara di dalam balon.
Dalam sistem terbuka, energi dan masa dapat keluar sistem atau masuk kedalam sistem melewati batas sistem. Sebagian besar mesin-mesin konversi energi adalah sistem terbuka. Sistem mesin motor bakar adalah ruang didalam silinder mesin, dimana campuran bahan bahan bakar dan udara masuk kedalam silinder, dan gas buang keluar sistem melalui knalpot.
Karakteristik yang menentukan sifat dari sistem disebut property dari sistem, seperti tekanan, temperatur, volume , masa, viskositas, konduksi panas, dan lain-lain. Selain itu ada juga property yang didefinisikan dari property yang lainnya seperti, berat jenis, volume spesifik, panas jenis, dan lain-lain.
Suatu sistem yang tidak mengalami perubahan keadaan disebut sistem dalam keadaan seimbang (equilibrium).
  Proses
Perubahan sistem thermodinamika dari keadaan seimbang satu menjadi keadaan seimbang lain disebut proses.
Proses thermidinamika biasanya digambarkan dalam sistem koordinat  dua.
           
  Siklus
            Siklus apabila sistem tersebut menjalani rangkaian beberapa proses, dengan keadaan akhir sistem kembali ke keadaan awalnya.

  Keseimbangan Termodinamika
Terpenuhi apabila terjadi tiga keseimbangan sekaligus:
a.       Keseimbangan Termal : setelah semua suhu sama pada setiap titik.
b.       Keseimbangan Mekanik : setelah tidak ada lagi gerakan, ekspansi  atau kontraksi
c.       Keseimbangan Kimia : setelah semua reaksi kimia berlangsung

  Besaran ekstensif dan intensif
            Besaran sistem termodinamika ada dua yaitu: Besaran ekstensif, besaran sistem yang dipengaruhi oleh massa atau mole sistem. misal : volume, kapasitas panas, energi, entropi
Besaran intensif, besaran sistem yang tidak dipengaruhi oleh massa atau mole sistem. Misal : Tekanan, temperatur, kerapatan Besaran ekstensif bila dibagi dengan massa atau jumlah mol sistem besaran intensif disebut nilai jenis.
Misal volume jenis (v), v = V/m
Volume jenis molar (v*), v* = V/n      
n=jumlah mol sistem (kg-mol)
Lambang Huruf besar berarti besaran ekstensif kecuali suhu/temperatur.

  Tekanan
Gaya tegak lurus pada permukaan zat dibagi luas permukaannya atau gaya tekan suatu fluida (cair atau gas) pada satu satuan unit luas area. Tekanan di dalam medium kontinu disebut tekanan hidrostatik. Tekanan memiliki satuan  bar =105 Pa = 106 dyne/cm2 = 1 atm
1 Torr = 1 mmHg = 133,3 N m-2

  Temperatur/T
Pengertian awam: temperatur merupakan sensasi indra kita terhadap panas-dinginnya (hotness and coldness) suatu benda. Secara saintifik pengukuran besaran ini harus dapat dikuantifikasi (berupa angka numerik), bukan hanya direka dengan perasaan. Perlu alat ukur berupa termometer.
Energi dalam termodinamika Energi per-satuan masa. Energi makroskopik adalah keberadaan energi ditandai dari posisinya terhadap lingkungannya atau terhadap suatu referensi yang ditentukan. Contoh  energi kinetik dan energi potensial. Energi mikroskopik. Ditentukan oleh struktur internal dari zat pembawa energi sendiri dan tidak tergantung kepada lingkungannnya, yaitu struktur dan gerakan molekul zat tersebut. Energi mikroskopik ini disebut sebagai energi internal. Energi laten adalah energi yang merubah jarak dan gaya tarik antar molekul, sehingga masa berubah fase antara fase padat atau cair menjadi gas .

            MATEMATIKA TERMODINAMIKA
Termodinamika memusatkan perhatiannya pada delapan besaran termodinamis atau koordinat sistem yang terangkum dalam kalimat:
“Good Physicists Have Study Under Very Fine Teachers”.
  1. Good dengan huruf awal G, adalah lambang dari energi bebas Gibbs.
  2.  Physicists dengan huruf awal p, adalah lambang dari tekanan.
  3. Have dengan huruf awal H, adalah lambang dari entalpi sistem.
  4. Study dengan huruf awal S, adalah lambang dari entropi sistem.
  5. Under dengan huruf awal U, adalah lambang dari energi-dalam sistem.
  6. Very dengan huruf awal V, adalah lambang volume sistem.
  7. Fine dengan huruf awal F, adalah lambang dari energi bebas Helmholtz.
  8. Teachers dengan huruf awal T, adalah lambang dari temperatur sistem.
Delapan koordinat sistem ini merupakan besaran-besaran makroskopis yang melukiskan keadaan kesetimbangan sistem. Oleh karena itu, koordinat sistem sering disebut sebagai variabel keadaan sistem.
Contoh: Suatu sistem termodinamis terdiri atas N partikel gas. Dalam Termodinamika besaran makroskopis yang menggambarkan sistem ini adalah tekanan gas (p), volume gas (V), dan temperatur gas (T). Ketiga besaran ini dapat diamati dan diukur secara langsung. Misalnya, tekanan gas diukur dengan menggunakan barometer atau manometer. Volume gas diukur dengan menggunakan piknometer, dan temperatur gas dapat diukur dengan termometer.
            Eksperimen menunjukkan, bahwa tekanan gas (p), volume gas (V), dan temperatur gas (T) mempunyai kaitan tertentu. Artinya, gas dapat diberi harga volume tertentu. Misalnya 2 liter, kemudian gas dipanaskan sampai temperatur tertentu, misalnya 75oC, ternyata tekanan gas sudah mempunyai harga yang pasti. Secara matematis, antara p, V, dan T mempunyai hubungan fungsional: f (p, V, T) = 0.


Dari hubungan empiris ini dapat dibuat ramalan-ramalan tertentu. Misalnya mengenai: koefisien muai gas,kapasitas kalor gas, energi-dalam gas, dan koordinat sistem lainnya. Variabel keadaan gas dapat dilukiskan dalam bentuk:
Implisit, f (p, V, T) = 0 menyatakan bahwa :
1.      Variabel p, V, dan T ada hubungan tertentu. Oleh karena itu, hanya dua variabel di antara ketiga variabel bersifat bebas, sedangkan variabel yang ketiga merupakan variabel tak bebas atau terikat
2.      eksplisit,
a)      p = p (V, T) menyatakan bahwa: variabel V dan T merupakan variabel bebas dan variabel p merupakan variabel terikat,
b)      V = V (p, T)
c)      T = T (p, V)
Perhatikan fungsi x = x (y, z).
Andaikan fungsi ini benar-benar ada, artinya “x is an existing function of y and z”,
Maka nilai x dapat berubah karena y berubah tetapi z tidak,
atau z berubah tetapi y tidak, atau y dan z keduanya berubah.


            Contoh :

Perubahan-perubahan ini secara matematis dapat dinyatakan dalam bentuk diferensial total, diferensial parsial, diferensial eksak. Diferensial total, diferensial parsial, diferensial eksak. Diferensial total dari x adalah dx yang nilainya sama dengan perubahan x karena y berubah ditambah dengan perubahan x karena z berubah.
Secara matematis dapat dinyatakan:
           



dy disebut sebagai perubahan y dan dz disebut sebagai perubahan z.
 

           
 

                  merupakan perubahan x karena y berubah, sedangkan z tidak berubah.


               

 perubahan x karena z berubah, sedangkan y tidak berubah
 
 dinamai diferensial parsial x ke y dengan z tetap yang biasa ditulis       sebagai M (yz) :
 

 


Dinamai diferensial parsial x ke z dengan y tetap yang biasa ditulis sebagai N (yz) :
 


dy disebut sebagai perubahan y dan dz disebut sebagai perubahan z.

Diferensial eksak
Jika fungsi x = x (y, z) merupakan fungsi yang benar-benar ada dan dapat didiferensialkan dengan baik (differensiable), maka urutan pendiferensialan (diferensiasi) tidak menjadi masalah. Artinya,
 

jika                            maka
 

karena
 maka
 



hubungan ini dikenal sebagai syarat Euler. Diferensial total suatu fungsi yang nyata ada  yang memenuhi syarat euler dinamakan diferensial eksak.
Jika fungsi x = x (y, z),  

Fungsi ini dapat dilihat sebagai fungsi y = y (x, z)


Jika dy disubstitusikan ke dx di atas diperoleh:
 


 atau


Jika fungsi x = x (y, z)=0 maka:

 



Dalil rantai atau aturan rantai atau “chine rule”.

 






Variable bebas X dan Z berarti boleh diberi
nilai berapapun. Jika dz = 0 dan dx ≠ 0 maka ruas kanan menjadi 0 maka:
 

   
  

 






 
 


 











Penutup

A.    Kesimpulan
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa,

Ø  Termodinamika adalah satu cabang fisika teoritik yang berkaitan dengan hukum-hukum pergerakan panas,dan perubahan dari panas menjadi bentuk-bentuk energi yang lain.

Ø  Tujuan termodinamika adalah mencari hubungan umum antara koordinat termodinamik yang taat asas dengan hukum pokok termodinamika.

Ø  Termodinamika memusatkan perhatiannya pada faham mengenai:
1.      ketetapan energi.
2.       ketetapan entropi
3.       entropi yang dapat digunakan untukmenentukan jumlah daya berguna maksimum yang dapat diperoleh dari berbagai sumber energi untuk melakukan kerja.
Ø  Cabang-cabang Termodinamika ada 4 yaitu:
1.      Termodinamika Klassik
2.      Termodinamika Statistik
3.       Termodinamika Kimia
4.       Termodinamika Teknik
Ø  Pendekatan Termodinamika terdiri dari 3 macam yaitu:
a.       Makroskopik
b.      Mikroskopik
c.       Statistik
Ø  Keseimbangan Termodinamika terpenuhi apabila terjadi tiga keseimbangan sekaligus yaitu:
1.      Keseimbangan Termal yaitu: setelah semua suhu sama pada setiap titik.
2.      Keseimbangan Mekanik yaitu: setelah tidak ada lagi gerakan, ekspansi atau kontraksi
3.      Keseimbangan Kimia yaitu setelah semua reaksi kimia berlangsung.
Ø  Besaran sistem termodinamika ada dua yaitu
1.      Besaran ekstensif
2.      Besaran intensif

B.     Saran
Berdasarkan apa yang kami bahas maka kami menyarankan agar pembaca tertarik selanjutnya membahas secara spesifik bagaimana hubungan antara thermodinamika dengan fisika statistik.

DAFTAR PUSTAKA
David W Oxtobi, H P Gails, 2001, Prinsip-Prinsip Kimia Modern, Jakarta: Erlangga
Hugh D Young & Roger A Freediman, 2000, Fisika Universitas Edisi Kesepuluh, Jakarta; Erlangga
Moran Michael J,2004, Termodinamika Teknik (Edisi Ke 4), Jakarta: Erlangga
Raimond Chang, 2005, Konsep-Konsep Inti Jilid 2 (Edisi Ketiga), Jakarta:Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar